DKPP Bersama BI Cirebon Gelar FGD Organik Padi Lahan & Akselerasi Pembiayaan di Indramayu 

Bagikan

Kagetnews | Indramayu – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu bersama Bank Indonesia (BI) Cirebon menggelar Fokus Grup Diskusi (FGD) dengan Tema ” Diskusi Organik Padi Lahan Dan Akselerasi Pembiayaan di Kabupaten Indramayu” dengan tujuan untuk menekan angka inflasi. Kegiatan ini diselenggarakan di Hotel Wiwi Perkasa Jl. Di Panjaitan No.44, Karanganyar, Kec. Indramayu, Kabupaten Indramayu,Senin (01/09/2025)

FGD ini dihadiri oleh Kepala Dinas DKPP Drs. H. Sugeng Heryanto M.Si, Kabid Tanaman Pangan Dr. Imam Mahdi, S.P., M.M., Deputi BI Cirebon Fikri , perwakilan dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan Para Peserta dari perwakilan bank yang ada di indramayu dan juga para petani Organik serta Ketua Baznas Indramayu H. Aspuri, S.Ag., M.Pd.I.

Acara dimulai dari pagi hari sampai sore dengan dua sesi agenda, yakni sesi pagi dan sore hari. Pada kesempatan itu Kadis DKPP menjadi pembicara yang menjelaskan tentang petani organik yang mengelola pertanian dan perkebunan secara organik.

“Dalam proses penanaman sampai ke pemanenan para petani organik menggunakan bahan-bahan pertanian dan pupuk yang organik agar hasilnya lebih baik dan alami tanpa bahan kimia,” ujar Sugeng.

Sementara itu, Deputi BI Cirebon turut menjelaskan tentang FPPUKIS dan pembiayaan serta cara menanggulangi inflasi dengan baik.

FPPUKIS sendiri yakni Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM, dan Syariah di Bank Indonesia, yang bertugas untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Keuangan Inklusif (KI), dan Keuangan Syariah di Indonesia. Fungsi ini sering kali merekrut mahasiswa untuk program magang dan terlibat dalam kegiatan seperti membantu promosi UMKM dan pengembangan keuangan syariah.

Kabid Tanaman Pangan DKPP Indramayu, Dr. Imam Mahdi, S.P., M.M. menyampaikan materi tentang program aksi perubahan “Gerakan Organik Padi Lahan Untuk Kemakmuran Indramayu (GO-PALUKI) melalui penyusunan Peraturan Bupati di Kabupaten Indramayu”.

Materinya menekankan kepada program unggulan Bupati dalam pengembangan pertanian organik, kesuburan lahan, meningkatkan produksi & produktivitas padi, meningkatkan indeks pertanaman, meningkatkan pendapatan petani serta memperbaiki kesejahteraan petani.

 “Strateginya adalah kembali kepada pertanian ramah lingkungan atau pertanian organik. Hal ini karena, hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar C-Organik lahan pertanian di Kabupaten Indrmaayu  < 2 % yang berarti lahan pertanian dalam keadaan kritis,” Ungkapnya.

Dalam sambutannya Deputi BI Cirebon Fikri menjelaskan bahwa, “Dalam penandatanganan pembiayaan ini  perlu mengetahui serta mengupayakan tanggapan penting dari para petani sehingga dapat memberikan gambaran sektor pertanian yang ada di Kabupaten Indramayu.

“Kita pahami di lapangannya itu mungkin tidak semudah apa yang dipaparkan oleh Bapak Ibu setidaknya dalam pertemuan kali ini bisa memberikan gambaran informasi sehingga kita bisa menentukan langkah yang tepat,” jelas Fikri.

Fokus Grup Diskusi ini bertujuan untuk merumuskan peraturan Bupati yang mendukung peningkatan pertanian organik. Pertanian organik dianggap lebih sehat dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Kerjasama dengan Bank Indonesia untuk menekan inflasi dan melibatkan berbagai pihak, termasuk perbankan dan perwakilan petani, dalam upaya ini. Harapannya, inisiatif ini akan memberikan terobosan positif bagi petani organik.

Pewarta: Thoha

Berita lainnya