Kagetnews | Pangandaran – Idul adha dikenal sebagai hari raya kurban, momen ini merujuk pada kisah Nabi Ibrahim AS. Yang siap mengorbankan anaknya Ismail AS sebagai bentuk totalitas ketaatan kepada Allah SWT.
Kisah ini mengajarkan kita tentang nilai pengorbanan, keikhlasan dan solidaritas sosial yang tetap akan relevan dizaman sekarang maupun yang akan datang.
Setiap 10 Zulhijah ummat Islam di seluruh dunia memperingati Iduladha. Menurut syariat, berkurban diwajibkan bagi muslim yang mampu. Namun bukan berarti generasi muda hanya diam saja dan lepas tangan begitu saja. Banyak komunitas dan organisasi sejatinya bisa membuat program-program agar generasi muda bisa ikut terlibat dalam perayaan Iduladha, bahkan dengan donasi kecilpun bisa ikut bagian dari semangat berkurban.
Seperti yang dilakukan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STIT NU Al Farabi Pangandaran yang ikut berkontribusi dalam partisipasi pelaksanaan kurban di lingkungan sekretariat. Jumat 6 Juni 2025.
PMII Komisariat STIT Al-Farabi salurkan 1 ekor domba kepada panitia penyembelihan kurban di wilayah tersebut untuk dipotong dan dibagikan kepada masyarakat Dusun Cijalu RT 02 RW 09 Desa Parigi dalam bentuk kepeduliannya terhadap sosial.
Hal ini disampaikan oleh Burhanudin selaku Wakil Ketua II PMII Komisariat STIT NU Al Farabi Pangandaran. Dia mengungkapkan bahwa pihaknya menerima 1 ekor Domba Dari Polres Pangandaran.
“Kami sampaikan terimakasih kepada Kapolres Pangandaran yang telah menitipkan Hewan kurban kepada PMII,
Hewan kurban ini akan kami salurkan ke panitia penyembelihan hewan di sekitar Sekretariat PMII untuk nantinya dibagikan kepada masyarakat.”
Ditengah tantangan sosial yang makin komplek. lanjut Burhan, anak muda bisa mengambil peran aktif, entah sebagai relawan kurban, pengumpul donasi atau edukator digital soal pentingnya kurban atau hal lainnya yang berkaitan. Karena esensi Iduladha bukan sekedar menyembelih hewan, akan tetapi soal membangun empati, berbagi kepada sesama dan melatih keikhlasan.”
” Idul Adha bukan hanya ritual tahunan, tapi ajakan untuk bergerak. Generasi muda khususnya Mahasiswa Pergerakan punya potensi besar untuk membawa nilai-nilai Idul Adha ke level yang lebih konkret baik melalui media sosial, gerakan komunitas, hingga program sosial. Bukan cuma soal ikut-ikutan, tapi benar-benar jadi bagian dari solusi,” pungkas Burhanudin.
Pewarta: Tfd