PERCAKAPAN PUNDIT DI SEBUAH RESTORAN
Oleh: Ali Topan
Duduk yang santai, sayang
Sebentar lagi pesanan datang;
Sepotong roti keju serta jus jambu
Juga seporsi sushi dan steak wagyu
Semalam saja, senyum yang manis
Gesture elegan dan optimistis
Meski tidak seover selebritis
Biarkan nyala lilin
Hio, wangi melati di pavilin
Kita perlu menghangatkan adrenalin
Menyemangati kenyataan, luka membatin
Atas hari kelahiran hukum jadah dan miskin
Menyambut pertumbuhannya yang abnormal
Prematur, kotor dan penuh dengan sekandal
Sesekali, kita juga perlu berpesta, hura-hura
Seperti aristokrat atau komplotan pejabat
Atau para Ameer yang sundal dan bejat
Sekali saja, merasakan seperti mereka
Cinta, entitas dan kesejahteraannya_
Dingin malam, Kerlip bintang
Di sisi timur, seruan perang
Mengembus lengang
Katamu: Jangan segan
Sesekali, nikmati kepura-puraan
Sandiwara mereka yang sok hebat
Ini hari-hari darurat, menjelang sekarat
Berita di koran, media online dan televisi
Mereka saling tuduh, tuding dan caci maki
Ada pula yang flexing, berebut curi posisi
Tapi kau dan aku harus tetap di sini
Sebagai bagian sejarah negeri
Dan si pengecut bermigrasi
Dasar tak tahu diri
Indramayu, 2025