Penulis: Dr. Suhaeli, M. Si.
Kagetnews | Opini – Musibah bisa terjadi dalam berbagai bentuk, di antaranya bencana alam. Dalam ajaran Islam, musibah berupa bencana alam dapat dikategorikan cobaan atau adzab. Untuk mengetahui bencana alam sebagai cobaan atau adzab perlu pengkajian ilmiah.
Bencana alam seperti tsunami, kebakaran hutan, banjir bandang, rob ekstrem air laut, dll., bisa terjadi karena perilaku manusia dan/atau murni peristiwa alam. Jika bencana alam disebabkan oleh perbuatan manusia, baik disengaja atau tidak, baik mengerti atau tidak; maka disebut adzab. Sementara itu, bencana alam yang benar-benar terjadi secara alamiah, maka dikategorikan sebagai cobaan.
Adzab berarti siksaan atau hukuman yang diberikan Allah kepada orang yang melakukan dosa atau kesalahan, baik di Dunia maupun Akhirat. Adzab merupakan bagian dari sistem keadilan Allah untuk menegakkan kebenaran. Kata “azab” berasal dari bahasa Arab, yaitu “عذاب” (ʿadhāb) yang berarti menyakiti atau menghukum. (AI dengan perubahan)
Cobaan menurut KBBI adalah :sesuatu yang dipakai untuk menguji (ketabahan, keimanan,dll). Cobaan dapat diartikan suatu keadaan dimana posisi seseorang yang sedang diuji oleh Allah swt., alam rangka untuk mendatangkan nilai kualitas kesabarannya ketika menghadapi ujian tersebut”. Selain itu, cobaan dimaksudkan agar manusia terdorong untuk memelajari penyebab terjadinya musibah (bencana alam) agar bisa mengantisipasi terjadinya bencana yad.
Contoh Kasus: Kebakaran hebat yang belum lama ini melanda Los Angeles, Kalifornia, AS termasuk musibah atau cobaan? Untuk menyimpulkannya dibutuhkan kajian ilmiah sbb.
• Perumahan di Los Angeles dirancang tahan gempa, bukan tahan api karena sebagian besar terbuat dari vinyl, plastik, kayu, bahan sintesis.
• Terjadi kebakaran hutan, yang kemudian api terbawa angin yang bertiup kencang.
• Kebakaran hutan terjadi karena cuaca ekstrem, yakni kekeringan yang panjang.
• Cuaca ekstrem terjadi karena pemanasan global.
• Pemanasan global disebabkan oleh efek “rumah kaca”, yakni lapisan atmosfer yang disebut Stratosfer pada ketinggian antara 0 sampai 12 Km.
• Terjadinya efek “rumah kaca” sebagian besar (60 sampai 90 persen) disebabkan oleh perbuatan manusia berupa Pembakaran Bahan Bakar Fosil; deforestasi, Pembuangan Sampah yang Tidak Tepat; Penggunaan Pestisida dan Fertilizer; Penggunaan Bahan Kimia yang Berbahaya, dll.
Dampak Efek Rumah kaca: Peningkatan suhu Bumi, Perubahan iklim, Kenaikan permukaan laut, Perubahan pola cuaca, Kekeringan, dan Kerusakan ekosistem.
Berdasarkan paparan di atas, Kebakaran Hebat di Los Angeles disebabkan oleh perbuatan manusia sehingga dikategorikan adzab atau hukuman.
Bagaimana dengan bencana alam berupa tsunami, seperti di Aceh yang menewaskan 350 ribu jiwa dalam waktu sesingkat-singkatnya? Tunggu tanggal mainnya.
Kalimat kunci: untuk menentukan apakah bencana alam merupakan adzab atau cobaan tidak semudah membalikkan tangan alias asbun. Tiada seperti “ocehan” seseorang berikut ini.
Tahukah Kamu? Fakta yang tidak dapat dibantah adalah bencana alam dapat terjadi di mana saja, tanpa memandang tingkat religiusitas atau keimanan masyarakat di daerah tersebut. Misalnya, tsunami dahsyat yang pernah terjadi di Aceh pada tahun 2004 menelan ratusan ribu korban jiwa. Begitu pula banjir bandang yang melanda Mekkah pada tahun 2025 atau kebakaran besar di Los Angeles baru-baru ini.
Namun, yang menarik adalah bagaimana sudut pandang manusia terhadap bencana ini sering kali berbeda, tergantung pada keyakinan masing-masing. Ketika bencana terjadi di wilayah yang dihuni masyarakat dengan keyakinan yang sama, sering kali hal itu dianggap sebagai ujian atau cobaan dari Tuhan. Sebaliknya, jika bencana menimpa masyarakat dengan keyakinan yang berbeda, bencana tersebut dikaitkan dengan azab atau hukuman dari Tuhan.
Dalam psikologi, fenomena ini dikenal dengan istilah standar ganda, yaitu ketika peristiwa yang sama dinilai berbeda karena bias atau pandangan subjektif. Standar ganda ini mencerminkan kecenderungan manusia untuk menginterpretasikan suatu kejadian sesuai dengan pola pikir dan keyakinan yang mereka anut.”
Luar biasa pelajaran yang termuat dalam informasi teistik (firman Allah) berikut ini dan ayat² yang lain tentang musibah.
▪︎ Surat Asy-Syura, ayat 30, “وما اصابكم من مصيبة فبما كسبت أيديكم ويعفو عن كثير (Dan, apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”
▪︎ Surat At-Taghabun, ayat 11, “مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Akhir kalam, والله اعلم بالصواب (Allah yang lebih mengetahui yang sebenarnya).