Kagetnews | Indramayu – Setelah tumbangnya pohon legendaris “Randu Gede” pada dini hari Minggu, 5 Januari 2025, warga setempat mengungkapkan harapan agar kayu dari pohon tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik, dan tidak dijual untuk kepentingan komersial.
Pohon Randu Gede, memiliki sejarah panjang bahkan dianggap sakral oleh sebagian masyarakat. Lokasinya yang berada di Pusat Kota/Pemerintahan Kabupaten Indramayu saat tumbang menutupi jalan dan menarik perhatian banyak orang. Meski peristiwa ini membawa duka bagi sebagian warga yang menganggap pohon ini sebagai warisan budaya, banyak yang melihat peluang untuk mengolah kayu pohon tersebut menjadi produk yang bermanfaat.
“Lebih baik kayunya dimanfaatkan untuk kegiatan sosial atau pembangunan fasilitas umum, jangan sampai dijual ke pihak yang hanya mementingkan keuntungan,” ujar Ozi pada 6 Januari 2025.
Seorang warga yang bekerja tak jauh dari lokasi pohon tumbang Zakaria turut memberikan pandangannya kepada awak media terkait potongan kayu randu yang tergeletak di pinggir jalan. Dia mengatakan banyak potensi yang bisa dihasilkan dari kayu Randu Gede tersebut, seperti membuat bangunan atau kerajinan tangan yang bermanfaat bagi masyarakat umum.
Zakaria pun menyarankan agar pemerintah setempat terlibat dalam pengelolaan kayu tersebut, agar hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas. “Kami berharap ada perhatian dari pemerintah untuk memanfaatkan kayu ini secara bijak, agar tidak hanya menjadi barang dagangan,” kata Zakaria.
Pohon Randu Gede bukan hanya sekadar pohon biasa; ia memiliki nilai sejarah dan budaya bagi masyarakat Indramayu. Oleh karena itu, harapan warga agar kayunya dimanfaatkan untuk kepentingan bersama menunjukkan rasa cinta dan penghormatan terhadap warisan yang telah ada selama bertahun-tahun.
Dengan adanya kesadaran seperti ini, diharapkan langkah-langkah yang diambil ke depannya akan lebih mengedepankan kepentingan masyarakat daripada kepentingan individu atau kelompok tertentu.
Pewarta: Taufid
Editor: Obet