Kondisi Manusia Tatkala Dibangkitkan

Gambar ilustrasi.

Bagikan

Oleh: KH. Heri Kiswanto, M. Si.

Kagetnews | Religi – Setelah hari kiamat, umat manusia akan dibangkitkan kembali oleh Allah SWT. Seperti apa dibangkitkannya berikut? Berikut penjelasannya!

1) Tubuh manusia  hancur dimakan tanah, kecuali yang dikehendaki Allah SWT

Dalam HR Abu Dawud dan Ibnu Majah Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla mengharamkan tanah memakan jasad para Nabi, para Syuhada (orang yang meninggal jihad fi sabilillah) dan tulang ekor manusia.

Sementara dalam HR Muslim, Rasulullah SAW bersabda,“Sesungguhnya pada diri manusia ada satu tulang yang tidak dimakan tanah selamanya. Padanya manusia disusun (kembali) pada hari Kiamat”. Para sahabat bertanya, “Tulang apakah itu, wahai Rasulullah?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tulang ekor.”

2) Proses pertumbuhan manusia ketika dibangkitkan

 

Dalam HR Muslim Nabi Muhammad SAW bersabda tentang hari kebangkitan, yakni: “Kemudian Allah menurunkan hujan bagaikan gerimis atau awan. Maka tumbuhlah darinya jasad-jasad manusia. Kemudian ditiup kembali Sanagkakala untuk kedua kalinya, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusan masing-masing).”

3) Allah akan membangkitkan manusia dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan

Dalam HR Bukhari dan Muslim Rasulullah SAW memberitahu umatnya, bahwa mereka akan dibangkitkan dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan, lalu dikumpulkan di Padang Mahsyar. Sebagaimana sabda beliau dari sabahat ‘Abdullah ibnu ‘Abbas R.A “Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dikumpulkan menuju Allah Ta’ala dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan.” ‘Aisyah r.a bertanya, “Apakah laki-laki dan wanita saling melihat satu sama lain?” Nabi SAW menjawab, “Keadaannya jauh lebih berat dari sekedar melihat satu sama lain.”

____

P. Heri Pesantren Lintang Songo Yogya
0857 1645 8522. Dosen Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Annur Yogyakarta dan Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIYO) Yogyakarta, A’wan Syuriyah PWNU DIY.

Berita lainnya