Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Gambar ilustrasi.

Bagikan

Oleh: KH. Heri Kuswanto, M. Si.

Kagetnews | Religi – Dalam jurnal  Peringatan Maulid Nabi (Tinjauan Sejarah dan Tradisinya di Indonesia karya Yunus, ada dua sudut pandang, yakni:

1) tradisi ini pertama kali digelar seorang khalifah dari Dinasti Fathimiyyah di Mesir, yang bernama Mu’iz Dinillah pada tahun 341 H, sempat dilarang oleh Al-Afdhal bin Ammir al-Juyusy._Kemudian Maulid Nabi kembali digelar pada masa Amir li Ahkamillah, tahun 524 H.

2)Maulid Nabi pertama kali diadakan oleh seorang khalifah bernama Mudhaffar Abu Said.

Ibn Khallikan, dalam kitab Wafayat al-A`yan wa Anba Abna al Zaman :

كان ( الامام  الحافظ ابن دحية] من أعيان العلماء ومشاهير الفضلاء، قدم من المغرب فدخل الشام والعراق واجتاز بإربل سنة أربع وستمائة فوجد ملكها المعظم مظفر الدين بن زين الدين يعتني بالمولد النبوي فعمل له كتاب التنوير في مولد البشير النذير، وقرأه عليه بنفسه فأجازه بألف دينار

“Imam al-Hafizh Ibn Dihyah, seorang tokoh ulama termasyhur, datang dari Moroco menuju Syam dan kemudian ke Iraq. Ketika melintasi daerah Irbil pada tahun 604 Hijrah, beliau mendapati Sultan al-Muzhaffar, raja Irbil tersebut memberikan perhatian sangat besar terhadap perayaan Maulid Nabi.

Menurut Imam al-Suyuthi bahwa penguasa Irbil, sebuah kota yang terletak di negara Irak bagian utara, Raja al-Muzhaffar Abu Sa’id Kaukibri, adalah orang pertama yang menyelenggarakan peringatan kelahiran nabi secara megah dan besar-besaran.

Perayaan ini dihadiri oleh para pejabat kerajaan, para ulama dari berbagai disiplin ilmu dan para kaum sufi. Kehadiran para ulama dan kaum sufi ini dipandang bahwa mereka menganggap perayaan atau peringatan tersebut sah adanya, tak melanggar aturan agama. Mereka menganggap perayaan ini adalah sesuatu yang baik, meski tak pernah dilakukan oleh Nabi atau para sahabatnya, karena itu adalah sebuah cara belaka, tak lebih. Ia ekspresi budaya.

Di Turki,  masjid-masjid dihiasi dengan lampu-lampu dan lampion-lampion warna warni. Halaman rumah penduduk dibersihkan dan dicat putih.

Di Kairo, Mesir masa lampau, “para penguasa Mamluk”,  berperayaan besar-besaran untuk memperingati Maulud diselenggarakan di pelataran benteng Kairo, ruas jalan juga di masjid al-Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib.

Di Pakistan perayaan Maulid diselenggarakan di Minar-e-Pakistan q sebagai pertemuan kolosal terbesar. Ribuan umat Islam berkumpul mendengarkan ceramah atau menonton film sejarah Nabi.

Al-Ihtifal (perayaan) Maulid Nabi juga diselenggarakan di hampir seluruh dunia Islam: Syria, Lebanon, Yordania, Palestina, Iraq, Kuwait, Uni Emirat Arab, Sudan, Yaman, Libya, Tunisia, Al Jazair, Maroko, Mauritania, Djibouti, Somalia, Turki, Pakistan, India, Sri Lanka, Iran, Afghanistan, Azerbaidjan, Uzbekistan, Turkistan, Bosnia, Malaysia, Brunei, Singapura, termasuk  belakangan  juga diadakan di sejumlah negara Eropa.

Di Indonesia, diperkirakan mulai berkembang pada 1404 Masehi, oleh Wali Songo untuk menarik perhatian masyarakat Muslim.

____

Heri Lintang Songo
Dosen Institut Ilmu Al Quran, IIQ Annur Yogyakarta, Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam STAIYO Yogyakarta dan A’wan Syuriyah PWNU DIY.

Berita lainnya