KISAH BURUH MENJELANG HARI LEBARAN
Oleh: Ali Topan
Usai tarawih di teras belakang
Harapan Ia tautkan pada kabel, tiang
Lampu, tower yang usang
Juga pada antena;
Suatu gelombang histeria
Dan frekuensi ketidakpastiannya
Ia memandangi bintang-bintang
Berharap pada malam seribu bulan
Tentang mukjizat, karunia dan ampunan
Atas nasib yang tersalib
Atas takdir yang tereliminir
Atas masa depan yang meragukan
Dan atas keputusan-keputusan
8.400 lebih karyawan di rumahkan
Di ruang TV
Anak gadis merengek, nangis
Minta diberikan kerudung dan baju gamis
Begitu pula dua anak laki-lakinya
Minta dibelikan celana jeans serta kemeja
Sedangkan istri, pamit berkali-kali
Memohon izin kerja ke luar negeri
Oooh…
Langit semakin suram kini
Udara mengeras, angin sarkas
Membisikkan kabar ketidakberdayaan
Bangsa ini, pelan-pelan
Indramayu, 2025